Peran MGMP

Assalamualaikum … Wr Wb

1.1 Dasar Pemikiran

Profesi Guru : pekerjaan yang pelaksanaannya

  1. memerlukan keahlian tertentu; maka pelaksanaanya perlu mendapat pendidikan dan pelatihan khusus yang biasanya makan waktu cukup lama;
  2. terikat oleh standar-standar etis tertentu (yang lazim disebut Kode Etik)
  3. dijaga mutunya oleh suatu Organisasi Profesi.

Profesional:

  1. dengan/secara berkeahlian (tidak amatiran).
  2. orang yang mampu mengerjakan sesuatu (tertentu) secara berkeahlian; untuk keahliannya itu ia menerima bayaran.

Sebagai seorang profesional, guru harus memiliki kompetensi keguruan yang memadai. Seorang guru dinyatakan kompeten bila: mampu menerapkan sejumlah konsep, asas kerja, dan teknik dalam situasi kerjanya; mampu mendemonstrasikan ketrampilannya yang dapat menghandle lingkungan kerjanya dan dapat menata seluruh pengalamannya untuk meningkatkan efisiensi kerjanya. Tuntutan kompetensi seorang guru dapat diruntut dalam penguasaan segi konseptual, penguasaan berbagai ketrampilan, dan dalam keseluruhan sikap profesionalnya. Secara singkat dapatlah dikemukakan bahwa seorang guru dinyatakan kompeten jika secara nyata ia mampu menjalankan tugas keguruannya secara berkeahlian sesuai dengan tuntutan jabatan keguruannya yaitu mampu membelajarkan siswa yang dibimbingnya secara efisien efektif dan terpadu. Kompetensi keguruan tidak sekedar menunjuk kuantitas kerja, tetapi lebih-lebih menunjuk/menuntut kualitas kerja keguruan.

Guru adalah salah satu aspek penting dalam bidang pendidikan, komitmen guru untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan unjuk kerjanya merupakan hal pokok dalam pencapaian kualitas kerja secara professional. Kajian-kajian empiris melalui penggalian permasalahan yang ditemui guru dalam mengajar, serta mengupayakan perbaikan atau “penyembuhannya” perlu diwujudkan dalam bentuk atau wadah yang nyata. Wadah tersebut adalah MGMP…

1.2 Tujuan MGMP SMPN 9 Cimahi

Adapun maksud dan tujuan Pengaktifan MGMP : Berdasarkan hasil analisis, bahwa jumlah guru cukup memadai, tetapi keragaman metode mengajar masih kurang bervariasi. Melalui MGMP diharapkan persoalan ini dapat diatasi, termasuk bagaimana mensiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat, serta menemukan berbagai variasi metoda dalam mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan.

Kegiatan ini dibawah koordinasi PKS bidang Kurikulum dan untuk setiap mata pelajaran dipimpin oleh seorang guru berpotensi yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. MGMP SMPN 9 Cimahi diadakan seminggu sekali menyusun strategi pembelajaran dan diharapkan setiap guru membawa permasalahan-permasalahan yang ada untuk dijadikan studi kasus sehingga dapat dicari pemecahan persoalan tersebut. Disamping itu MGMP SMPN 9 Cimahi dapat mengundang ahli dari luar, baik ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru memahami materi yang dianggap sulit atau membantu memecahkan masalah yang muncul di kelas, maupun berbagai metode pembelajaran untuk menemukan cara yang paling sesuai dengan karakteristik materi mata pelajaran atau karakteristik siswa-siswi SMPN 9 Cimahi.

MGMP SMPN 9 Cimahi juga menyusun dan mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar sekolah. Evaluasi kemajuan dilakukan secara berkala dan hasilnya digunakan untuk menyempurnakan rencana berikutnya. Kegiatan MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi yang dilakukan secara intensif, dapat dijadikan sebagai tempat pengembangan diri guru serta menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang diajarkan.

Program Kerja Efektifitas dan Efisiensi MGMP

  1. Menyusun strategi pembelajaran mensiasati kurikulum yang padat
  2. Membahas dan mencari pemecahan dari permasalahan yang timbul.
  3. Membantu guru dalam pemahaman materi ajar yang sulit.
  4. Pertemuan periodik sekali setiap minggu, untuk diseminasi hasil MGMP tingkat Kota Cimahi.
  5. Melakukan studi kasus yang alternatif pemecahan masalahnya dapat dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
  6. Pengembangan Interaksi pembelajaran (strategi, metode, dan teknik) yang tepat.
  7. Melakukan supervisi sejawat, yaitu seorang guru menilai guru lain yang mengajar mata pelajaran yang sama.

MGMP MATEMATIKA SMPN 9 CIMAHI

MGMP SMPN 9 Cimahi


MGMP MATEMATIKA SMPN 9 CIMAHI

1.1 Dasar Pemikiran

Profesi Guru : pekerjaan yang pelaksanaannya

  1. memerlukan keahlian tertentu; maka pelaksanaanya perlu mendapat pendidikan dan pelatihan khusus yang biasanya makan waktu cukup lama;
  2. terikat oleh standar-standar etis tertentu (yang lazim disebut Kode Etik)
  3. dijaga mutunya oleh suatu Organisasi Profesi.

Profesional:

  1. dengan/secara berkeahlian (tidak amatiran).
  2. orang yang mampu mengerjakan sesuatu (tertentu) secara berkeahlian; untuk keahliannya itu ia menerima bayaran.

Sebagai seorang profesional, guru harus memiliki kompetensi keguruan yang memadai. Seorang guru dinyatakan kompeten bila: mampu menerapkan sejumlah konsep, asas kerja, dan teknik dalam situasi kerjanya; mampu mendemonstrasikan ketrampilannya yang dapat menghandle lingkungan kerjanya dan dapat menata seluruh pengalamannya untuk meningkatkan efisiensi kerjanya. Tuntutan kompetensi seorang guru dapat diruntut dalam penguasaan segi konseptual, penguasaan berbagai ketrampilan, dan dalam keseluruhan sikap profesionalnya. Secara singkat dapatlah dikemukakan bahwa seorang guru dinyatakan kompeten jika secara nyata ia mampu menjalankan tugas keguruannya secara berkeahlian sesuai dengan tuntutan jabatan keguruannya yaitu mampu membelajarkan siswa yang dibimbingnya secara efisien efektif dan terpadu. Kompetensi keguruan tidak sekedar menunjuk kuantitas kerja, tetapi lebih-lebih menunjuk/menuntut kualitas kerja keguruan.

Guru adalah salah satu aspek penting dalam bidang pendidikan, komitmen guru untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan unjuk kerjanya merupakan hal pokok dalam pencapaian kualitas kerja secara professional. Kajian-kajian empiris melalui penggalian permasalahan yang ditemui guru dalam mengajar, serta mengupayakan perbaikan atau “penyembuhannya” perlu diwujudkan dalam bentuk atau wadah yang nyata. Wadah tersebut adalah MGMP.

1.2 Tujuan MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi

Adapun maksud dan tujuan Pengaktifan MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi adalah :

Berdasarkan hasil analisis, bahwa jumlah guru cukup memadai, tetapi keragaman metode mengajar masih kurang bervariasi. Melalui MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi diharapkan persoalan ini dapat diatasi, termasuk bagaimana mensiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat, serta menemukan berbagai variasi metoda dalam mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan.

Kegiatan ini dibawah koordinasi PKS (wakasek) bidang Kurikulum dan untuk setiap mata pelajaran dipimpin oleh seorang guru berpotensi yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi diadakan seminggu sekali menyusun strategi pembelajaran dan diharapkan setiap guru membawa permasalahan-permasalahan yang ada untuk dijadikan studi kasus sehingga dapat dicari pemecahan persoalan tersebut. Disamping itu MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi dapat mengundang ahli dari luar, baik ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru memahami materi yang dianggap sulit atau membantu memecahkan masalah yang muncul di kelas, maupun berbagai metode pembelajaran untuk menemukan cara yang paling sesuai dengan karakteristik materi mata pelajaran atau karakteristik siswa-siswi SMPN 9 Cimahi.

MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi juga menyusun dan mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar sekolah. Evaluasi kemajuan dilakukan secara berkala dan hasilnya digunakan untuk menyempurnakan rencana berikutnya. Kegiatan MGMP Matematika SMPN 9 Cimahi yang dilakukan secara intensif, dapat dijadikan sebagai tempat pengembangan diri guru serta menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang diajarkan.

1.3 Prinsip Kerja MGMP SMPN 9 Cimahi

prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan dari oleh dan untuk Guru atau Pengawas yang bersifat mandiri, berdasarkan kekeluargaan

1.4 Daftar Anggota MGMP MATEMATIKA SMPN 9 Cimahi

Ketua : Cucu Suminar,S.Pd.

Sekretaris : Dwi Ratna Siwi,S.Pd.

Anggota :

1. Drs.Nurudin,M.M.

2. Elly Karlia Rahman.

3. Ade Sumilah,S.Pd.M.Pd.

4. Lilis Kurniasih,S.Pd.

5. H.Dwi Purniati,S.Pd.

6. Dra.Sri Astuti.

7. Dra.Tuti.

1.5 Kegiatan / Program MGMP MATEMATIKA SMPN 9 Cimahi

Kegiatan MGMP Matematika

1.6 Hasil yang Telah Dicapai

1. Pembuatan RPP, Silabus, Pemetaan Penilaian

2. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

3. Penilaian

4. Diklat Computer Mata Pelajaran Matematika

5. Diklat Penerapan Bilingual dalam Mata Pelajaran Matematika

6. Diklat Toefl

7. Karya Ilmiah Remaja Matematika

8. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam dunia pendidikan terjadi perubahan besar. Teknologi, globalisasi, kompetisi, kecepatan perubahan, kompleksitas, paradoks adalah sederetan daftar yang tidak memberi pilihan lain selain berubah …

Untuk itu sekolah menginginkan stabilitas seluruh sistem pendukungnya berjalan secara konsisten, haruslah memiliki ketahanan kuat dalam menghadapi dinamika perubahan. sekolah harus memiliki kepekaan tinggi dalam membaca dan menganalisa situasi internal maupun eksternal. Oleh karena itu, seluruh komponen sekolah harus siap, terbiasa, mau, dan mampu beradaptasi dengan sebaik-baiknya terhadap segala perubahan yang telah, sedang, dan akan selalu terjadi.

Konsistensi dalam menjalankan sebuah sistem bukan berarti memposisikan sekolah sebagai company atau corporate yang kaku dan statis. Konsistensi dipertahankan dalam tataran prinsip, yakni visi dan misi sekolah (corporate culture).
Sementara dalam tataran aplikatif, keluwesan dan keleluasaan berinovasi tetap dibutuhkan (bahkan dalam tataran tertentu menjadi sebuah tuntutan). Untuk mewujudkan idealisme seperti ini, maka sekolah perlu memiliki orang-orang tangguh yang siap mengawal berjalannya sistem dengan segala kecerdasan yang dibutuhkan. Inilah saat di mana sekolah perlu menyiapkan pribadi-pribadi tangguh dan unggul.

Pertanyaannya adalah, bagaimana menumbuhkan sikap mental yang tangguh serta unggul yang berkembang menjadi attitude, bahkan menjadi karakter pada setiap individu dalam sekolah sehingga mereka mampu mengoptimalkan kinerja secara lebih profesional berdasar tanggung jawab dan kompetensi masing-masing baik secara personal maupun kelompok

untuk meningkatkan profesionalitas dengan MGMP Cluster diharapkan dapat membentuk pribadi yang sadar nilai serta memiliki sikap mental (mental attitude) positif. Yakni, yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk selalu mengedepankan “hanya yang terbaik” dalam menjalankan setiap tugas yang disandangnya. Dan dalam tataran kinerja, hasil yang hendak dicapai selalu “lebih dari adanya.

Inilah pribadi yang tercerahkan jiwanya sehingga mampu memandang persoalan dan tantangan kerja dengan sikap positif dan berfikiran terbuka (open mind). Lebih bijak dalam menyikapi dinamika perubahan dengan hati terbuka (open heart). Dan juga memiliki empati dan simpati tinggi terhadap orang lain, serta senantiasa berbuat baik dengan tangan terbuka (open hand). Mentalitas seperti ini sangat dibutuhkan terutama untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Dengan kemampuan ini, staf atau pegawai akan menjadi manusia yang tangguh, ulet, pantang menyerah, dan senantiasa bersikap positif terhadap segala persoalan. Baginya, menyelesaikan masalah adalah sebuah tantangan yang hanya akan membuatnya semakin cerdas dan kreatif. Untuk mencapai tujuan ini tentu tidak semudah menyusun batu bata hingga terbentuk dinding yang menjulang, sebab setiap individu yang menjadi unit terkecil dalam sekolah adalah manusia yang juga dinamis dan ‘berbeda-beda’, sehingga diperlukan suatu media, strategi maupun model yang bisa memberikan ‘insight’ untuk membangun kesadaran mereka akan pentingnya bekerja secara profesional, baik personal maupun kelompok.

Dalam MGMP para guru akan memperoleh wawasan dan pemahaman yang dapat menstimulasi perubahan-perubahan paradigma sekaligus membawa perubahan pada perilaku guru. Meluaskan pandangan peserta tentang apa esensinya mereka bekerja, bagaimana eksistensi mereka dalam tim kerja, bagaimana mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dalam suatu sinergi untuk membangun suatu tim yang efektif.

.

Satu Tanggapan

Tinggalkan komentar