Nasehat Kunang-Kunang

Assalamualaikum … Wr Wb

Sebuah cerita terkadang lebih menggugah kita untuk memperbaiki cara atau pandangan terhadap sesuatu, juga bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih baik,seperti halnya cerita di bawah ini … 🙂

Musim kemarau berlangsung lama. Pada malam hari udara terasa sangat dingin dan siang hari terasa panas. Debu-debu beterbangan kian kemari. Sungai-sungai mulai surut airnya. Pada waktu itu kunang-kunang  bertelur. Ikan-ikan juga bertelur.

Tidak berapa lama datanglah seekor katak.

”Kung-kong-kung-kong …” suara katak mengejutkan suasana.

”Ha … ha … ha … hari ini aku makan besar,” kata sang katak sambil makan telur ikan.

”Hai, katak, janganlah kamu berbuat sewenang-wenang! Jangan kamu makan telurku semua. Siapa yang akan menggantikan aku nanti bila anak-anakku mati?” tanya ikan khawatir.

’Ha … ha … tak perlu kau melarangku. Ini makanan kesukaanku,” sahut katak dengan suara lantang…

Tiba-tiba dari jauh tampak cahaya gemerlapan. Cahaya itu berasal dari kunang-kunang yang memberi pelita kepada kegelapan. Katak meloncat, takut dan malu atas kesombongannya serta tingkah lakunya. Ia sudah sering memperoleh nasihat dari kunang-kunang.

’Hai, kenapa kamu bersedih, Ikan?’ tanya kunang-kunang.

Ikan mengadukan nasibnya kepada kunang-kunang.

”Biarlah, balasan yang setimpal akan diperoleh katak. Bersabarlah dan berbuatlah kebaikan. Aku akan selalu membantumu,” hibur kunang-kunang.

Setelah kunang-kunang pergi, katak muncul dari persembunyian dan perutnya dibusungkan.

”Laporkan saja kalau aku yang makan,” kata katak sambil mengejek.

Katak terus memakan telur-telur Ikan. Katak tidak menyangka kalau seekor ular telah mengintainya. Dengan gerakan cepat ular menerkam Katak. Katak meronta kesakitan dan meminta pertolongan.

Mendengar teriakan Katak, kunang-kunang segera datang. Melihat cahaya kunang-kunang, Ular merasa malu. Cahaya kunang-kunang itu seakan-akan memberi rasa malu kepada binatang untuk berbuat dosa.

Ular melepaskan mangsanya lalu pergi. Kaki Katak terluka sehingga tidak dapat melompat dengan sempurna. Katak jongkok sambil merintih kesakitan. Katak disuruh terjun ke air oleh kunang-kunang

Ketika Katak sudah masuk dalam air, ikan datang mengeluarkan lendir. Diusap-usapnya luka pada kaki Katak sehingga darah berhenti mengalir. Katak jera atas kesombongannya.

Catatan :

Cerita yang sangat membangun.. Kalau binatang saja bisa memberikan cahayanya untuk menolong sesamanya, mengapa sebagai manusia yg notabenenya ciptaan Tuhan yg Maha Sempurna, mengapa justru kita tidak dapat memberikan tangan kita untuk menolong atau mengasihi sesama …. 🙂

Kesombongan tak akan pernah membantu kita melainkan akan menjerumuskan kita …

Gotong royong dan saling membantu sangatlah penting dalam hidup bermasyarakat..

Sumber : Kumpulan dongeng dan cerita rakyat

Tinggalkan komentar