Daya Tarik Hasil Pembelajaran

Assalamualaikum … Wr Wb

Daya tarik, sebagai hasil pembelajaran, erat sekali kaitannya dengan daya tarik mata pelajaran. Namun demikian, daya tarik mata pelajaran, dalam penyampaiannya, akan banyak tergantung pada kualitas pembelajarannya.

Pengukuran daya tarik pembelajaran dapat dilakukan dengan mengamati apakah siswa ingin terus belajar atau tidak. Jadi, kecenderungan siswa untuk tetap terus belajar bisa terjadi karena daya tarik mata pelajaran itu sendiri, atau  bisa juga karena kualitas pembelajarannya, atau keduanya. Untuk mempreskripsikan daya tarik sebagai hasil pembelajaran, maka tekanan diletakkan pada kualitas pembelajaran, bukan pada daya tarik yang berasal dari mata pelajaran.

Daya Tarik Mata Pelajaran

Pada dasarnya, setiap mata pelajaran memiliki daya tarik tersendiri, meskipun daya tarik ini amat tergantung pada karakteristik siswa, seperti: bakat, kebutuhan, minat, serta kecenderungan-kecenderungan atau pilihan-pilihan per-seorangan lainnya. Suatu mata pelajaran memiliki daya tarik tinggi bisa karena sesuai dengan bakat siswa, atau dibutuhkan secara pribadi oleh siswa, atau karena sekedar minat.

Daya tarik inilah yang menyebabkan siswa ingin mempelajari mata pelajaran itu. Namun kecenderungan ini, bagaimanapun juga, dipengaruhi oleh bagaimana mata pelajaran itu diorganisasi dan disampaikan kepada siswa. Jadi, strategi pengorganisasian pembelajaran  dan penyampaian pembelajaran  memegang peranan yang amat penting untuk mempertahankan dan sekaligus menunjukkan daya tarik mata pelajaran. Meskipun demikian, strategi pengelolaan, yang berfungsi untuk menata penggunaan kedua strategi pembelajaran  itu, peranannya tak dapat diabaikan.

Kualitas Pembelajaran

Adalah tugas pembelajaran  untuk menunjukkan daya tarik suatu mata pelajaran kepada siswa. Pembelajaran dapat mengubah semuanya. Suatu mata pelajaran bisa kehilangan daya tariknya karena kualitas pembelajaran  yang rendah. Kualitas pembelajaran selalu terkait dengan penggunaan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran, di bawah kondisi pembelajaran  tertentu. Ini berarti,  bahwa   untuk   mencapai   kualitas   pembelajaran yang tinggi, mata pelajaran harus diorganisasi dengan strategi pengorganisasian yang tepat, dan selanjutnya disampaikan kepada siswa dengan strategi penyampaian yang tepat pula.

Sebagai hasil pembelajaran, kecenderungan siswa untuk tetap belajar, adalah tanggungjawab pembelajaran, bukan tanggungjawab mata pelajaran. Pembelajaranlah yang harus mampu membuat mata pelajaran itu menarik, dan tidak sebaliknya. Bukan karena daya tarik mata pelajaran, kemudian pembelajaran  menjadi menarik. Agar dapat mempreskripsikan strategi pembelajaran  yang optimal, maka hubungan antara mata pelajaran dan pembelajaran, lebih tepat diungkapkan dengan hubungan sebab-akibat. Di sini, pembelajaran  sebagai sebab dan daya tarik mata pelajaran sebagai akibat. Baca lebih lanjut