The Best Family Manager

Assalamualaikum … Wr Wb

Manajer Keluarga…??.Ya, itulah seharusnya profesi yang paling tepat untuk seorang ibu rumah tangga.Namun, tidak semua kaum ibu merasa nyaman dengan profesi ini.Kadang para ibu merasa malu, risih, dan kurang percaya diri ketika harus menjawab pertanyaan “Ibu bekerja dimana..??” Padahal pekerjaan mengelola keluarga merupakan pekerjaan penting.Disinilah seorang ibu harus melakukan pengawasan terhadap organisasi kecil bernama keluarga.

Ketika beratus keputusan dibuat setiap hari, ketika harta milik dan sumber penghasilan diatur, ketika kesehatan dan kebutuhan gizi ditentukan, ketika keuangan dan masa depan didiskusikan dan diperdebatkan, ketika transportasi dan daftar perjalanan begitu kritis, ketika pembinaan tim merupakan prioritas, ketika karir dimulai dan berakhir, disinilah peran Manajer Keluarga sangat menentukan.

Namun, apa yang terjadi ketika kehormatan dan kewajiban dalam keluarga tidak dihargai sebagaimana mestinya. Wanita tidak dilatih untuk menjalankan pekerjaan kerumah-tanggaan seperti layaknya laki-laki yang dilatih dalam perdagangan dan profesinya. Akibatnya, pekerjaan dalam keluarga dilakukan tanpa profesionalisme, dan dianggap sebagai hal yang rendah dan memalukan. Padahal awal kesuksesan seseorang dimulai dari keluarga.

Ada enam strategi untuk menjadi seorang Manajer Keluarga yang sukses tanpa meninggalkan kodrat wanita sebagai istri maupun seorang ibu : …

1. Maksimalkan kekuatan anda.

Setiap orang memiliki potensi. Potensi merupakan bagian dari kekuatan yang anda miliki. Ketika anda belum mengetahui potensi yang anda miliki, hal ini bukan berarti anda tidak memiliki potensi. Yakinlah bahwa setiap anak yang lahir memiliki potensi yang berbeda-beda. Setelah anda yakin, maka langkah berikutnya adalah anda perlu melakukan perenungan. Perenungan akan menghasilkan kekuatan imajinasi yang memiliki daya gugah, yang kemudian akan memberikan penyadaran tentang potensi yang anda miliki. Setelah anda menyadari potensi anda, maka langkah berikutnya adalah mulailah anda menjalankan pekerjaan rumah dengan memanfaatkan potensi anda.

2. Meminimalkan kelemahan dengan melibatkan sumber daya yang ada.

Ketika anda memiliki pekerjaan yang dirasa anda kurang mampu mengerjakan pekerjaan tersebut, maka mintalah bantuan kepada anak ataupun suami. Meminta bantuan kepada anak merupakan bagian dari pendidikan rumah tangga, sehingga akan menumbuhkan rasa tanggungjawab anak sebagai anggota keluarga. Namun, ketika anda tidak memiliki anak yang cukup usia untuk membantu pekerjaan anda, maka mintalah bantuan kepada suami, hal ini dimaksudkan untuk membangun soliditas tim dalam keluarga. Semakin anda sering melibatkan suami dalam mengerjakan proyek rumah tangga, maka semakin sering anda membangun komunikasi dengan suami, sehingga keakraban dan cinta bisa tumbuh dengan subur.

Yang perlu anda perhatikan adalah, jangan pernah meminta bantuan kepada suami manakala suami dalam kondisi letih dan kurang semangat. Ketika kondisi tersebut sedang menimpa suami, maka yang paling tepat adalah, anda harus memberikan perhatian lebih kepada suami, sampai kondisi suami pulih. Nah, ketika kondisinya dirasa sudah pulih dan baik, barulah anda meminta bantuan kepada suami, suami-pun harus mau membantu dengan penuh semangat.

3. Delegasikan tugas anda.

Salah satu fungsi kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mendelegasikan tugas. Terkadang, sebagai manajer keluarga, anda harus keluar rumah, apakah belanja ke pasar, arisan, rapat organisasi yang anda ikuti, berkunjung ke rumah keluarga, dll. Kegiatan keluar rumah ini tentu akan mempengaruhi tugas anda didalam rumah. Nah, ketika hal ini terjadi, maka anda harus mampu mendelegasikan tugas anda kepada anggota keluarga yang lain, baik kepada anak, suami ataupun orang yang tinggal serumah dgn anda .

4. Tentukan prioritas anda.

Tentu anda, suami, dan anak-anak merasa senang ketika melihat kondisi rumah dalam keadaan yang sempurna. Lemari dinding dan laci tersusun sempurna, setiap bulan buku keuangan keluarga seimbang sempurna, kondisi rumah rapih dan bersih, anak-anak tumbuh dengan sehat, bersih, dan cerdas. Hal ini akan terwujud, manakala anda mampu membagi peran waktu secara tepat. Anda mampu membedakan mana pekerjaan yang dirasa mendesak untuk diselesaikan dan penting untuk dikerjakan, dan mana pekerjaan yang tidak mendesak dan tidak penting yang harus anda nomor akhirkan. Kesalahan anda dalam mengambil pilihan yang lebih prioritas akan berdampak buruk buat keluarga.

Misal, ketika anda baru saja melahirkan seorang anak. Disisi lain anda juga sebagai seorang aktivis perempuan atau sebagai manajer di sebuah perusahaan. Mana kira-kira yang akan anda prioritaskan? Disinilah anda harus mengambil keputusan untuk memilih, setiap pilihan yang anda putuskan memiliki resiko yang berbeda-beda. Setiap manajer keluarga harus berani untuk menerima resiko yang telah diputuskan.

5. Bekerja lebih bijak, bukan lebih berat.

Jangan pernah anda mengatakan dalam hati kecil anda bahwa pekerjaan rumah tangga merupakan pekerjaan yang berat. Ketika, hal ini ada di benak anda, maka akan mempengaruhi psikologis anda, yang pada akhirnya setiap pekerjaan rumah tangga yang anda kerjakan dirasa berat dan melelahkan.

Mulailah anda bekerja dengan lebih bijak, yakni bekerja dengan perencanaan yang matang. Untuk mencapai tujuan dan hasil yang maksimal, anda harus memahami tujuan pekerjaan anda, tindakan yang tepat dalam melakukan pekerjaan, belajar dari kesalahan yang pernah anda lakukan, dan tidak kaku dalam mencari alternatif pilihan untuk sebuah keputusan yang tepat.

Misal, ketika anak anda sakit di malam hari, dan memaksa anda untuk mencari obat di apotik, maka langkah bijak yang anda lakukan adalah, bagaimana anda senantiasa menyediakan obat-obatan di lemari obat yang telah anda siapkan di rumah. Atau misalnya, ketika anda harus berbelanja ke toko grosir pada jam-jam orang berbelanja maka akan memakan waktu yang anda miliki, maka langkah bijak yang harus anda lakukan adalah, bagaimana anda mampu memilih waktu yang tepat untuk berbelanja, yaitu di waktu pagi disaat orang-orang belum pergi ke toko.

6. Pengeluaran tidak boleh melebihi pendapatan.

Setiap manajer keluarga harus jeli dalam menyusun anggaran rumah tangga, diskusikan hal ini dengan baik bersama suami. Jangan sampai pengeluaran melebihi pendapatan. Ketika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan kebangkrutan bagi keluarga. Mulailah, anda menyusun anggaran keluarga dengan melihat seberapa besar pendapatan anda, perlu anda ketahui bahwa sebesar apapun pendapatan anda, anda tidak akan pernah merasa cukup.
Oleh karena itu, kalau pendapatan anda tidak terkelola dengan baik, maka pendapatan besar-pun akan habis begitu saja. Kedua, biasakanlah anda dalam berbelanja sesuai dengan kebutuhan, bukan karena keinginan. Ketiga, anda perlu menganggarkan tabungan di awal bukan di akhir. Keempat, Jangan lupa bersedekah dan mengajarkan anak-anak untuk berbagi sesama manusia.

KF/v/perempuan.com

Satu Tanggapan

  1. owh gitu ya bu.. i see, bekal nanti he.. ^_^ nuhun buu..

Tinggalkan komentar