SILATURAHIM SPG 83

Assalamualaikum wr wb

 

SILATURAHIM SPG 83

 

Tidak terasa, sudah tiga puluh lima tahun kami meninggalkan bangku SPG, dan tidak terasa pula raut ketuaan sudah mulai menghinggapi wajah kita, maklum sudah memasuki setengah abad lebih. Tapi setiap kali berkomunikasi dengan teman-teman seangkatan, kenangan masa-masa sekolah kembali membayang di pelupuk mata, apalagi jarang sekali bertemu dengan mereka, karena rata-rata mereka menetap di kota lain, hanya sebagian kecil saja yang masih tinggal sekota denganku, itupun jarang ketemu karena kesibukan masing-masing.

 

Suasana gembira bercampur haru jelas terasa ketika kami saling bersalaman dan memperkenalkan diri kembali, maklumlah, selama ini kami hanya bisa berkomunikasi lewat telepon atau melalui jejaring sosial, jadi sudah agak lupa-lupa ingat dengan wajah teman-teman, wajarlah karena sudah 35 tahunan tidak bertemu langsung. Suasana keakraban terlihat jelas dari wajah teman-teman, sudah cukup lama kami tidak bertemu. Ada kebanggaan tersendiri mendengar teman teman seangkatan sudah sukses.

 

Sebuah pertemuan yang berkesan dan entah kapan lagi kami bisa mengelar acara seperti itu lagi, tapi setidaknya, melalui silaturrahim ini, tali persaudaraan kami kembali tersambung, meski nantinya hanya bisa berkomunikasi lewat jaringan seluler ataupun media social, tapi inilah cara kami menyambung yang hampir putus, mempererat yang sudah tersambung,

 

Dengan silaturrahim bersama mereka, beberapa hal yang kami rasakan.

Kami bercerita lepas tanpa beban. Karena mereka tahu bagaimana memaklumi.

Bercengkerama menjadi pemicu semangat karena mereka mengerti sepenuh hati, baik susah ataupun senang.

Mengenang hal-hal yang pernah menjadi pertengkaran kami, hal-hal yang menjadi kesusahan kami bersama, kisah konyol masa lalu semua itu ternyata terasa enteng ketika diungkapkan sekarang … lucu yach.

Pada akhirnya, kami tertawa tanpa beban…

 

PUISI UNTUK TEMANKU ALUMNI SPG 83

 

Sahabat …

 

tak pernah berubah
imajinasi kita
ingatan kita
harapan kita
cita-cita kita
cinta kita
masih seperti dulu
saat mula kita mencari ilmu
saat kita mendengarkan petuah para guru
di sudut-sudut ruang itu
kelakar dan senyuman kawan-kawan
abadi dalam kenangan
lorong-lorong dan sudut-sudut gedung
masih sanggup menampung catatan perjumpaan kita
keluh kesah dan gerutu masih tajam menampar telinga kita
karena berjejalnya tugas mata pelajaran yang harus kita diskusikan
dan tak sedikit yang terhempas karena kegagalan cinta

kini yang berubah di antara kita
keriput di sudut mata dan di ujung kening
tak bisa bersembunyi dari usia
senyuman tak seringan dulu
karena beban hidup yang selalu menghamba pada dunia

indahnya dunia ternyata hidup di masa lalu
tangis, kesal, duka, luka, benci, apalagi bahagia
kini renyah dalam cengkraman kita

reuni kita bukan sekedar raga
tapi perjumpaan hati, cinta, dan asa yang tertunda

 

Teman-teman aku berdo’a semoga kalian selalu berbahagia, sehat, sukses dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Aamiin Yarobbalalamin

 

sumber puisi : http://lulanzaaceria.blogspot.co.id/2011/08/sajak-reuni.html