Raja (Pemimpin) yang Cerdik

Assalamualaikum … Wr Wb

Seseorang … dituntut untuk menjadi pemimpin yang bijak baik untuk dirinya, keluarga maupun negara … karena manusia diciptakan untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini (Moh.Sabbichis) … 🙂

.

Ada sebuah kisah yang menarik  tentang seorang raja  yang bisa mengenali lingkungannya sehingga hal yang keadaannya kurang baik menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan dan orang-orang yang dipimpinnya … 🙂

Raja yang Cerdik …

Alkisah, ada sebuah negeri yang selalu mengganti rajanya setiap tahun. Selama setahun, raja akan hidup mewah dan dilayani rakyatnya. Setelah itu, sang raja diantar ke sebuah pulau terpencil. Itulah saat yang menyedihkan.

Suatu hari, seorang pemuda bernama Sabar datang ke negeri itu. Sabar pun ditawari menjadi raja. Sabar setuju. Setelah tiga hari menjadi raja, Sabar meminta diantar ke pulau. Ternyata, di pulau itu terdapat hutan lebat dan penuh binatang buas. Semua raja yang dikirim ke pulau itu, sudah meninggal akibat dimakan binatang buas.

Diam-diam Raja Sabar mengumpulkan 100 lelaki terkuat di negeri itu. Mereka diupah untuk menyingkirkan binatang buas dan membuka hutan di pulau itu. Lalu, mereka membuat rumah, lahan pertanian, dan peternakan. Pulau itu berubah menjadi tempat yang menyenangkan.

Akhirnya, tahun pun berganti. Raja Sabar menghadapi acara perpisahan dengan senyum dan tawa. Tentu saja rakyat menjadi heran. “Mengapa Anda bergembira saat perpisahan ini? Raja-raja sebelumnya pasti akan menangis!”

Raja Sabar menjawab. “Raja-raja sebelumnya hidup dalam kemewahan dan mereka menangis ketika meninggalkannya. Akan tetapi, aku selalu berpikir dan merencanakan masa depanku. Aku telah mengubah pulau pembuangan yang terpencil itu menjadi sebuah tempat yang indah dan nyaman. Kini aku bisa tinggal di pulau itu dengan tenang.”

Cerita di atas berpesan agar kita selalu merencanakan hidup atau masa depan kita. Tidak hanya untuk kehidupan di dunia, tapi untuk kehidupan di akhirat nanti.

Sumber : Kumpulan dongeng dan cerita rakyat

Catatan :

Sesungguhnya keberhasilan seorang raja tidaklah dapat dipisahkan dari rakyatnya.  Begitu juga seorang pemimpin tidak mungkin akan mencapai kesuksesan sementara tim yang dipimpinnya mengalami kemunduran. Demikian sebaliknya, tidak mungkin sebuah tim mengalami kesuksesan bila tidak dipimpin oleh seorang pemimpin yang berpotensi dan dapat menjadi inspirasi bagi timnya.

Seorang pemimpin yang bijaksana dapat mengubah sisi negatif dari anggota timnya/lingkungannya menjadi suatu kekuatan positif yang dapat memajukan timnya.

Adakalanya suatu tim bahkan tidak terlihat sama sekali kekuatannya. Bukan berarti tidak memiliki kekuatan tetapi di sinilah seorang pemimpin diperlukan untuk menggali potensi yang ada dari tim yang dimilikinya serta mengasahnya menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi organisasinya.

Ada kalanya pemimpin ditinggalkan anggota timnya tidak seperti kisah di atas … mengapa?

Menurut Leigh Branham (the 7 hidden reason Employees Leave), ada tujuh alasan mengapa anggota tim  pergi, yaitu :
1. Pekerjaan tidak seperti yang diharapkan
2. Ketidakcocokan antara pekerjaan dengan si pekerja
3. Kurang bimbingan dan feedback
4. Sedikit kesempatan untuk berkembang
5. Kurang pengakuan
6. Stress karena pekerjaan dan ketidakseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi
7. Hilangnya rasa percaya dan keyakinan kepada pemimpin seniornya.

Sebagai seorang pemimpin, membentuk suatu tim kerja yang kuat dan saling bersinergi merupakan suatu hal yang sangat penting. Teori Belbin menyatakan bahwa untuk membangun suatu organisasi yang kokoh, kuat, produktif serta efektif, dibutuhkan orang – orang yang memiliki peranan yang beragam yang saling menunjang dan mengisi satu sama lain.

Belbin membuat satu kesimpulan bahwa orang-orang yang menyumbang pada keberhasilan kelompok dengan 2 cara yang berbeda:

  1. Peran Fungsional : Menggunakan keahlian teknis, kemampuan akademis atau pengalaman mereka (misalnya : pengacara, akuntan, insinyur)
  2. Peran Tim : Menggunakan kemampuan dan keahlian unik mereka yang bebas dari berbagai pembelajaran akademis (misalnya kemampuan mengkoordinasi, kreatifitas, komunikatif).

Ketika tim pada situasi yang beresiko dan terjebak pada fokus yang menyesatkan, Resource Investigator menyediakan pemahaman dari dalam mengenai hambatan dalam fokus kelompok. Peran ini menyediakan pemahaman dari dalam dan bahkan berbeda pendapat yang menjadikan ide kelompok lebih banyak dan dapat membawa kelompok tersebut lebih terbuka dan dipahami dari cara pandang di luar tim. Peran Implementer dibutuhkan untuk menerapkan perencanaan secara praktis, strategis pada langkah kerja yang harus dilakukan dan dapat membawa efisiensi yang memungkinkan. Completer Finisher adalah peran yang paling efektif dalam menyelesaikan tugas tim, mengakhiri dengan kesempurnaan dan menghindarkan dari kesalahan akhir. Peran ini menanamkan kontrol kualitas yang tinggi. Teamworker membantu tim untuk mengakrabkan, menggunakan berbagai cara dalam menunjukkan berbagai kebutuhan dalam bekerja dan menyelesaikan pada cakupan kelompok. Peran Shaper mendorong atau menantang tiap individu untuk berbuat optimal, menyediakan dorongan yang penting bagi tiap anggota kelompok untuk tetap bergerak dan tidak kehilangan fokus atau momentum. … 😦

Sumber : Managementfile.com

Tinggalkan komentar